Bencana meletusnya Gunung Kelud tanggal 14 Februari 2014 pukul 22:49 WIB yang lalu betul-betul dahsyat dan menyisakan kehancuran di lingkungan daerah Blitar dan sekitarnya, bahkan meluas hingga ke daerah lain di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Di Semarang tak terkecuali juga terdampak oleh hembusan abu vulkanik melalui hujan abu di Jumat pagi tanggal 15 Februari 2014 yang lalu.
Dengan adanya abu vulkanik yang bertebaran di udara, sudah banyak peringatan yang dilayangkan oleh pemerintah, antara lain pemakaian masker, kacamata, dan hanya pergi keluar rumah kalau perlu sekali. Kejadian langka ini tak luput dari perhatian kami sebagai lab pengujian kualitas lingkungan. Labkesmas Cito mengambil contoh abu secukupnya untuk diteliti (diambil dari abu yang menempel di atap mobil). Sejatinya, kami ingin mengetahui kandungan silika di dalam abu vulkanik tersebut. Setelah kami uji dengan reagen Silika melalui spektrofotometer, diperoleh kandungan silika sebesar 5,7 mg/ml.
Menurut info yang kami baca di banyak media, abu vulkanik ini berbahaya karena strukturnya yang tajam seperti jarum dapat merusak paru. Berikut ini adalah gambar-gambar preparat abu vulkanik yang kami potret dari mikroskop binokuler kami dengan perbesaran 40x.
0 komentar:
Posting Komentar